Gema takbir
masjid pinggir jalan
berkumpul jamaah
kilau baju baru
wangi2an
senyum, salam, salim
bertaburan
gincu memoles
sanak kerabat, teman sepermainan
tetangga
alpa dan dosa2
lebur dalam
gurau tawa
bau opor
ketupat
sambal terasi
masih menyisa
dingin tungku
asap dapur
baru mengepul
meja tertata
jajanan aneka rupa
taplak baru
tembok bau cat
basah
tangan siap2 menggenggam
pecahan seribu
uang kertas
hingar bingar
fitrah yang saru
30 hari
nyaris tak sisa
ramadhan berwujud pesta
euforia saat kekangan
nafsu
dilepas
perempuan-perempuan
melepas kerudung
gaun panjang
menaruh sejadah, mukena
Al-Qur'an
rapat2 di lemari
di kampung
kerja setahun
lenyap dalam
sehari dua
biarlah,
emak bapak
bungah hati
anak sudah mapan
dari kota
ajang cemburu
bisik-bisik tetangga
besok saatnya kembali
berdesakan di bis
antar kota
siap bertarung
hidup
rupiah demi rupiah
tiap malam
leleran keringat
bilik kamar
lampu remang
mendesah
menjerit parau
suara nafsu
tawar menawar
harga diri
kemana pergi
puasa seharian,
lantun ayat-ayat
dakwah taraweh tentang
rupa-rupa dosa?
mungkin menguap waktu
emisi asap bis
menyesaki udara
terminal
lambai emak
mengantar harap
Rupiah mengalir
melapisi gelut
siang malam
kemaksiatan
Lebaran telah usai
di kampung...
Taqobalallahu Minna Wa Minkum, Taqobalallahu Yaa Kariim...
Surabaya, Agustus 2011
(Mengenang Srintul dan perempuan-perempuan serupa)
masjid pinggir jalan
berkumpul jamaah
kilau baju baru
wangi2an
senyum, salam, salim
bertaburan
gincu memoles
sanak kerabat, teman sepermainan
tetangga
alpa dan dosa2
lebur dalam
gurau tawa
bau opor
ketupat
sambal terasi
masih menyisa
dingin tungku
asap dapur
baru mengepul
meja tertata
jajanan aneka rupa
taplak baru
tembok bau cat
basah
tangan siap2 menggenggam
pecahan seribu
uang kertas
hingar bingar
fitrah yang saru
30 hari
nyaris tak sisa
ramadhan berwujud pesta
euforia saat kekangan
nafsu
dilepas
perempuan-perempuan
melepas kerudung
gaun panjang
menaruh sejadah, mukena
Al-Qur'an
rapat2 di lemari
di kampung
kerja setahun
lenyap dalam
sehari dua
biarlah,
emak bapak
bungah hati
anak sudah mapan
dari kota
ajang cemburu
bisik-bisik tetangga
besok saatnya kembali
berdesakan di bis
antar kota
siap bertarung
hidup
rupiah demi rupiah
tiap malam
leleran keringat
bilik kamar
lampu remang
mendesah
menjerit parau
suara nafsu
tawar menawar
harga diri
kemana pergi
puasa seharian,
lantun ayat-ayat
dakwah taraweh tentang
rupa-rupa dosa?
mungkin menguap waktu
emisi asap bis
menyesaki udara
terminal
lambai emak
mengantar harap
Rupiah mengalir
melapisi gelut
siang malam
kemaksiatan
Lebaran telah usai
di kampung...
Taqobalallahu Minna Wa Minkum, Taqobalallahu Yaa Kariim...
Surabaya, Agustus 2011
(Mengenang Srintul dan perempuan-perempuan serupa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar