Selasa, 23 Agustus 2011

SeNjA dI LaUt

Deru ombak memanggil-manggil
kaki-kaki telanjang berlarian
buat jejak di pasir
terik mulai reda, meluncur ke barat, langit bau asin
angin dari pantai menyapu
lautan
selembar besar jala telah dirajut
menjaring harap bila malam lepas

Wahai, sudah sebulan tidak melaut
sisa rupiah terahir dirampas tengkulak
solar langka harga melambung
perahu tandas di tepian

Ah, mana ada ikan masuk perangkap
semua terbirit gaduh mesin butut
Ah, mana bisa berlomba sampai ke tengah
kapal tetangga melaju seperti kilat
laut moyang dijarah mentah-mentah
Polisi Penjaga main mata, rupiah berpindah tangan

Nelayan menggulung jala, menelan ludah, terapung-apung
menyusur laut dengan hampa
miskin tehnologi, miskin rejeki
harga tangkapan terbanting di bumi

Lihat istri-istri merantau ke Saudi
pulang buncit memar, sebagian masuk dalam peti
sebagian lagi remuk dalam jual beli
harga diri

Pasir hitam, pesisir terkikis
ombak menyapu segala harapan
gubuk beratap rumbia
senyap, suram
semburat amis keputus asa-an

Moyangku seorang pelaut
tinggal cerita dari mulut ke mulut..



 ( Puisi Keroyokan : Inunesia & Caesa )
· · Bagikan · Hapus

    • Agus Ciptosantoso Renyah
      21 Juli jam 18:40 ·
    • Enrico Silalahi oooooo,,,, so sweet.... :'p
      21 Juli jam 18:43 ·
    • Suara Alam Desa Caesarina@ Besok tolong buatkan saya puisi keroyokan tentang "Alam Pedesaan".. lama2 saya suka Prosa2 anda.. MANTAP..
      21 Juli jam 19:02 ·
    • Caesarina Pujirohyati ‎@SAD: Trims kawan. Siap utk order selanjutnya.. ^_^
      21 Juli jam 19:05 ·
    • Suara Alam Desa Kalo ada 100 orang yang berjuang untuk perubahan, tinggal 10 orang maka kita termasuk didalamnya...
      21 Juli jam 19:07 · · 1 orang
    • Caesarina Pujirohyati ‎@Ka Agus,Rico: Thx utk apresiasinya..
      21 Juli jam 19:09 ·
    • Suara Alam Desa Kalo ada 10 orang yg berjuang untuk perubahan, tinggal dua orang maka itu adalah KAU dan AKU..
      21 Juli jam 19:10 · · 1 orang
    • Caesarina Pujirohyati kalau gerak sdh dihambat, langkah dibelenggu, suara disumpal ke tenggorokan, hanya pena yang mampu mengalir tajam...
      21 Juli jam 19:12 ·
    • Suara Alam Desa Sahabat.. setajam2nya pena tdk akn bisa merubah penderitaan yg trjadi ditengah2 masy. kita, Gerak kita masih terbuka..
      21 Juli jam 19:27 · · 1 orang
    • Puisi Inunesia wahhh...
      21 Juli jam 22:00 ·

Tidak ada komentar:

Posting Komentar