Selasa, 23 Agustus 2011

MaKaNaN RaKYaT

hidup dari rawa-rawa
mengambang liar
merambat keluar
air tanah habis
terserap lahan
kota
gedung-gedung
bertingkat
nafas sesak

makan susah, tidur susah
bergerak susah
bara di kepala
duri di kaki
hati sudah lama
mati

tangan kurus memeluk
tubuh ringkih
dingin
dan basah
berlarian di sekitar rawa
sisa tanah tersisa
gubuk karton, miring ke kiri
tempat baring, selonjor
tertawa-tawa
beraroma tinja
menguar dari
rawa-rawa
waktu pucuknya mengintip
keluar

genjer namanya
makanan rakyat
jelata
tiap daun terlukis hidup
akar yang kuat
pada rawa
kotor
tempat ia tumbuh
liar
dan pesat berkembang
diam-diam...
· · Bagikan · Hapus

    • Andreas Iswinarto setelah pesta bumi, makanan rakyat, aku suka keperdulianmu dan puisimu tentu
      04 Agustus jam 23:24 ·
    • Caesarina Pujirohyati Trimakasih. Apresiasinya berarti buatku..
      04 Agustus jam 23:26 ·
    • Suara Alam Desa Terimakasih buat kawanku..
      05 Agustus jam 13:41 ·
    • Caesarina Pujirohyati Sami2. Mugi2 ieu ngaraketkeun duduluran..
      05 Agustus jam 13:59 ·
    • Suara Alam Desa Siip .....mudah2an sekali...
      05 Agustus jam 14:01 ·
    • Dante Che Kalau jaman Orba, ini adalah puisi subversif. Hehe.
      Puisinya sangat bagus; tinggi mutu, tinggi estetika, & sungguh mnggambarkan realitas obyektif. Teruslah menulis.
      Bravo!
      05 Agustus jam 20:02 ·
    • Caesarina Pujirohyati kl ini jaman Orba, tembok2 pun bertelinga. kalimat, tulisan, tayangan, tingkah laku, teman2, cara gaul, makanan yg dimakan, bahkan cara bernafas yg tdk seragam, adlh subversif...terimakasih utk apresiasinya..
      05 Agustus jam 21:02 ·
    • Srengenge Panguripan jamannya genjes agar teringat dg genjer
      11 Agustus jam 21:47 ·
    • Kamerad Alexander Rahmanovsky Ivanovic
      ‎@ Caesa : Several fuckin' government never realized that people power will come arise to the surface in anytime depend on the heat or the level political circumtances or even by the violence of humanism along a damn policy. & if that day h...Lihat Selengkapnya
      14 Agustus jam 16:03 ·
    • Caesarina Pujirohyati Someday, the oppressed people, the outcast such as farmers, laborers, urban poor who shall have losts all their rights of humanitarian will be united as one power. The United people will be never lost of their glory! Viva Personajes Revolucion!
      14 Agustus jam 16:24 ·

Tidak ada komentar:

Posting Komentar